Senin, 29 Juni 2015

Menu Ibu Hamil Berpuasa

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSVgwI1B38wYtOLFHIb1ERlg5sDjoJMYB2KSFFWn5D3VWWxFaQo            


Prinsipnya, puasa hanya memindahkan waktu makan pagi, siang dan malam menjadi buka, sahur dan waktu di antaranya. Untuk Ibu hamil, inilah contoh menu satu hari (2300 Kalori) agar kuat berpuasa.

Menu Makan Sahur
  • 1 piring nasi
  • 1 potong ayam,
  • 1 potong tahu
  • 1 mangkuk sayur
  • 1 piring buah
  • 1 gelas susu
Menu Berbuka Puasa:
  • 1 gelas teh manis/ jus buah
  • 1 potong snack, misalkan kroket atau bihun kukus
Menu Makan Setelah Shalat Magrib
  • 1 piring nasi
  • 1 potong daging/ikan
  • 2 potong tempe
  • 1 mangkuk sayur
  • Buah
Menu Makan Malam
  • 1 piring nasi
  • 1 potong daging/telur
  • Semangkuk kacang-kacangan
  • 1 mangkuk sayur
  • 1 gelas susu
 

Senin, 22 Juni 2015

Kenalkan Balita Ibadah Puasa

Kapan sebenarnya usia tepat balita bisa berpuasa? Perkembangan setiap anak berbeda dan unik, jadi tak ada patokan usia tepat mengajarkan balita berpuasa. Yang dapat Anda lakukan adalah mengenalkannya ritual dan ibadah puasa sedini mungkin.
                    Hasil gambar untuk mother and children moeslim
Fase kongkrit. Balita 1-3 tahun berada di fase konkret-operasional, baru dapat memahami segala yang berwujud, kongkrit, dapat dilihat, dipegang dan dirasakan. Sehingga, mereka belum paham arti puasa, tujuan dari puasa, dan konsekuensi dari berpuasa. Baru di usia 3 - 5 tahun, balita mulai memahami puasa artinya tidak makan dan tidak minum. Demikian pula, di bulan puasa, ada beberapa ritual ibadah yang dilakukan bersama-sama, seperti sholat Tarawih berjamaah di mesjid, mengikuti ceramah menjelang buka puasa, buka puasa bersama, sahur dan lain-lain. Tidak perlu gusar, jika balita terus-menerus bertanya, meskipun sudah dijelaskan berkali-kali. Karena memang itulah tahapan perkembangan kognitif balita.

Mengajarkan puasa. Berdasarkan pada perkembangan pemahaman dan kognitif itulah orang tua perlu mengajarkan puasa. Tak perlu memaksakan balita paham bahwa sahur hanya dilakukan pada dini hari dan bukan siang hari sesukanya. Biasanya, di usia prasekolah, balita mulai lebih memahami puasa dan mulai dapat dibiasakan berpuasa. Tentu sesuai kemampuan anak. Yang harus diingat, ciptakan suasana menyenangkan saat anak baru pertama kali belajar berpuasa. Agar anak merekam pengalaman positif ibadah puasa. Sehingga Anda akan lebih mudah memotivasinya berpuasa di tahun depan, termasuk juga melakukan ibadah-ibadah lainnya.
  • Lakukan bertahap. Anda dapat mengajarkan balita berpuasa 3 - 4 jam. Lalu ketika Anda merasa balita cukup kuat berpuasa hingga pukul 10.00, perpanjang secara bertahap hingga pukul 12.00. Lakukan ini di tahun pertama puasanya.
  • Di tahun kedua, Anda bisa mencoba mengajarkan balita berpuasa sehari penuh. Ini pun harus dilakukan perlahan. Jika di tengah hari, ia tampak rewel dan tidak kuat, Anda bisa memberikannya makanan kecil, kemudian puasa bisa dilanjutkan kembali sampai sore. Lama-kelamaan balita akan lebih kuat dan akhirnya bisa berpuasa sehari penuh.  
  • Hargai usahanya. Seringkali balita mengatakan ia ingin berpuasa sehari penuh, tapi ternyata ia makan di siang hari. Jangan patahkan semangatnya dan mengejek 'kekalahannya'. Tetap hargai usahanya untuk berpuasa, sambil terus dibimbing untuk melakukan puasa yang benar.
  • Reward. Jika perlu, Anda bisa memberikannya 'hadiah' menu buka puasa favorit balita jika ia mampu berpuasa sesuai target. Hal ini bisa memacu semangatnya untuk berpuasa. Seiring berjalannya usia, Anda bisa menanamkan makna dan tujuan puasa yang sesungguhnya pada balita. Hal penting yang juga harus dilakukan orang tua adalah memberi contoh.
  • Teladan yang menggugah semangat. Hindari menunjukkan 'penderitaan' dan rasa lemas Anda ketika berpuasa. Sebaliknya, tunjukkan bahwa puasa itu menyenangkan dan tidak mengeluh. Tetap jalani aktivitas Anda seperti biasa, agar balita juga termotivasi untuk tidak bermalas-malasan dan tetap semangat ketika berpuasa.
  • Pantau kesehatannya. Terutama jika ini adalah tahun pertama atau tahun kedua balita berpuasa, pantau terus kesehatannya. Kondisi fisik tiap anak berbeda-beda. Walaupun mungkin anak-anak lain seusianya sudah kuat berpuasa sehari penuh, belum tentu itu berlaku pada anak lainnya. Jika balita tampak sakit atau tidak kuat, jangan paksakan. Biarkan ia makan cukup, dan apabila ia kuat untuk melanjutkan puasa, perbolehkan ia puasa, jika tidak, tak perlu paksakan.
Salah satu kesenangan balita ketika berpuasa adalah saat-saat berbuka bersama ayah, bunda, dan keluarganya. Di saat-saat seperti ini, Anda bisa mengajarkan balita sedikit demi sedikit tentang makna puasa, dan indahnya kebersamaan setelah berpuasa sehari penuh. Tentu rekaman baik terhadap suasana bulan Puasa di rumah akan mendorongnya berpuasa dengan lebih baik di tahun depan.

Rabu, 17 Juni 2015

PUASA SAAT HAMIL

        http://www.jendelaibu.com/wp-content/uploads/tips_brpuasa.jpg
         Bulan Ramadhan telah tiba. Bagi Anda yang Muslim, tentu wajib menjalankan ibadah puasa. Lantas, bagaimana dengan Anda yang sedang hamil? Tidak dilarang, kok, bila Anda memang ingin menjalankan ibadah puasa, asalkan kesehatan Anda dan janin dinyatakan baik oleh dokter. Untuk itu, Anda mesti memperhatikan berbagai rambu agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapan dibolehkan puasa?

          Anda boleh menjalankan puasa jika sudah tidak lagi mengalami mual dan muntah. Biasanya setelah kehamilan memasuki usia 16-18 bulan. Di samping itu, pertumbuhan berat badan janin juga menjadi pertimbangan, apakah sesuai dengan usia kehamilan. Artinya, tidak terjadi kelambatan pertumbuhan janin berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
         Selama berpuasa, Anda tak perlu takut kekurangan energi. Selain bisa didapat dari makanan dalam porsi yang berkurang, Anda masih memiliki cadangan energi yang masih bisa dipakai, misalnya di hati, otot, dan lemak bawah kulit. Justru aktivitas puasa merupakan saat yang tepat untuk memobilisasi cadangan energi agar tidak terlalu banyak tertimbun sehingga tidak menjadi beban tubuh.
         Selanjutnya, Anda mesti memperhatikan asupan gizi selama berpuasa agar Anda dan janin tetap sehat. Asupan kalori dan gizi dari dua kali makan tentu berbeda dengan  tiga kali makan seperti biasa. Padahal, kebutuhan saat puasa dan tidak puasa sama saja.
         Untuk menyiasatinya, seorang ahli gizi menyusun distribusi pemenuhan kebutuhan selama puasa. Distribusinya adalah 50% ketika berbuka puasa sesudah salat tarawih. Karena tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan hanya dengan makan dua kali sehari, maka dianjurkan untuk makan setelah salat tarawih, meskipun sedikit.

         
     

Tips Aman dan Nyaman Berpuasa Saat Hamil

Agar aman dan nyaman menjalani puasa, beberapa tips berikut ini bisa dijadikan panduan:
  • Saat berbuka puasa, mulailah dengan makanan hangat dan manis. Hindari minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung. Kita harus memaksimalkan kerja lambung supaya menghasilkan energi secara tepat. Disarankan untuk menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak, kurma, atau teh manis.  
  • Setelah salat magrib,makanlah dengan porsi lebih besar, tapi jangan langsung kalap. Makan dalam jumlah besar bisa membuat tubuh Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis salat tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.
  • Cukupi keperluan air. Kebutuhan air sebanyak 8-10 gelas dapat dibagi menjadi 3 gelas saat sahur dan 5-7 gelas ketika berbuka hingga menjelang tidur. Usahakan selalu minum segelas susu khusus ibu hamil pada waktu berbuka dan sahur.
  • Ketika sahur, pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Jangan mengonsumsi makanan manis saat sahur agar tubuh tidak lemas dan cepat merasa lapar akibat insulin shock.

Senin, 01 Juni 2015

GET YOUR SIZE BACK !

Berat badan kembali berkat cara alami memberi ASI.
OLEH RACHEL KALOH

Drink Smart !
Selain cukup makan, ibu menyusui juga perlu mendapat asupan air lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
  • Minum 3,1 liter atau 13 gelas air setiap hari, demikian anjuran dari The Institute of Medicine, AS, bagi ibu menyusui. Sebaiknya, minum segelas air setiap habis makan dan setiap habis menyusui.
  • Pilih jus alami bukan kemasan.
  • Rajin minum susu rendah atau bebas lemak. Jika anda mengidap intoleransi laktosa, konsumsi susu berkalsium yang terbuat dari kedelai atau lactose free milk.
  • Boleh minum kopi namun batasi tidak lebih dari 1 cangkir sehari. Terlalu banyak konsuumsi kafein dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.
  • Jauhi minuman bersoda karena dapat meningkatkan kadar gula darah.
  • Hindari minuman beralkohol. Meski dampaknya pada bayi ditentukan oleh porsi yang anda minum, namun demi alasan kesehatan, sebaiknya jauhi dulu sampai masa laktasi selesai.
PRIORITAS DIET DI MASA MENYUSUI ADALAH MENCUKUPI ASUPAN GIZI ANDA DAN BAYI. KEMBALI LANGSING SEBETULNYA HANYA BONUS.

berat badan yang turun drastis pascamelahirkan justru berbahaya. waspada berbagai metode pelangsingan instan seperti diet ketat, suntikan, mesoterapi (menyusutkan lemak) maupun liposuction (sedot lemak).

Yuk, Bergerak !
Sejak masa nifas, anda bisa mulai melakukan olahraga atau latihan ringan untuk menurunkan berat badan.
  • Mulailah senam ringan 1 hari setelah melahirkan, bila anda melahirkan secara normal dan kondisi anda dinyatakan stabil oleh dokter. Latihan dilakukan ditempat tidur berupa gerakan - gerakan sederhana.
  • Minta izin pada dokter sebelum melakukan latihan pascaoperasi bila anda bersalin secara sesar.
  • Bila tidak terbiasa berolahraga, mulailah dengan jalan kaki di pagi hari sambil membawa bayi dengan stroller.
  • Manfaatkan sepeda statis atau treadmill dirumah bila kesibukan merawat bayi menyita waktu sehingga anda sulit keluar rumah.
  • Berenang pilihan tepat untuk olahraga pembentukan tubuh setelah melewati masa nifas.
Hasil gambar untuk ibu nifas olahraga